STUDI KORELASI PERSEPSI DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN CONFIRM COVID-19 YANG HARUS MELAKUKAN ISOLASI MANDIRI
Main Article Content
Abstract
Isolasi mandiri yang dilakukan pasien confirm covid-19 merupakan upaya yang ditempuh karena keterbatasan fasilitas perawatan yang tersedia. Pada pasien confirm covid-19 yang melakukan isolasi mandiri seringkali ditemukan adanya gangguan berupa kecemasan. Kecemasan yang muncul pada pasien confirm covid-19 yang harus menjalani isolasi mandiri berpotensi untuk muncul karena adanya persepsi negatif tentang covid-19 dari pasien itu sendiri. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien confirm covid-19 yang harus melakukan isolasi mandiri yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 66 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi, dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecemasan. Untuk mengetahui hubungan persepsi dengan kecemasan pada pasien confirm covid-19 yang harus melakukan isolasi mandiri digunakan uji korelasi spearman rho dengan tingkat signifikasi α : 0,05. Dari hasil uji korelasi rank spearman rho dengan signifikasi α (0,05) didapatkan p value sebesar 0,002 dengan koefisien korelasi sebesar 0,369. Karena nilai p value yang didapatkan 0,002 < α (0,05) maka hipotesis penelitian diterima yang berarti ada hubungan persepsi dengan kecemasan pada pasien confirm Covid-19 yang harus melakukan isolasi mandiri di wilayah kerja PKM Glagah Kabupaten Lamongan. Persepsi negatif yang dimiliki pasien confirm covid-19 yang harus melakukan isolasi mandiri dapat memicu terjadinya kecemasan. Untuk menurunkan kecemasan pada pasien confirm covid-19 yang harus melakukan isolasi mandiri dibutuhkan adanya social support dari lingkungan
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan naskah melalui jurnal ini menyetujui persyaratan berikut :
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan pengelola Jurnal Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan hak utama publikasi dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan dibawah Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal yang dipublikasikan di jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di Jurnal Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan