PENGARUH PEMBERIAN INTERVENSI SENAM ERGONOMIK TERHADAP PERUBAHAN NILAI MEAN ARTERIAL PRESSURE PADA LANJUT USIA PENDERITA HIPERTENSI
Main Article Content
Abstract
Hipertensi sering diberi gelar the sillent killer karena penyakit ini merupakan pembunuh tersembunyi, dimana orang tidak mengetahui dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darah. Penderita hipertensi harus selalu memastikan tekanan darah mereka dalam kondisi terkontrol guna menghindarkan penderita hipertensi dari kekambuhan akibat peningkatan tekanan darah. Salah satu terapi komplementer yang dapat diaplikasikan untuk mengendalikan tekanan darah adalah dengan melakukan senam ergonomic secara teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan nilai mean arterial pressure setelah diberikan senam ergonomik terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi. Desain penelitian menggunakan quasy experimental dengan pendekatan one group pretest-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lanjut usia penderita hipertensi di Dusun Janti Desa Wunut Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto sebanyak 24 responden yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai MAP pada lansia hipertensi sebelum senam ergonomik rata-rata pada hari pertama sebesar 110,92, dan sesudah senam ergonomik rata-rata nilai MAP setelah Latihan keempat sebesar 99,17. Penurunan nilai MAP rata-rata sebesar 11,79. Hasil analisa data menunjukkan p value : 0,000 sehingga ada pengaruh senam ergonomik terhadap perubahan nilai MAP pada lansia hipertensi di Dusun Janti Desa Wunut Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Senam ergonomic dapat menurunkan nilai MAP pada lansia hipertensi. menyebabkan aktivasi sistem saraf parasimpatis akan menghambat stimulasi sistem saraf simpatis. Terhambatnya sistem saraf simpatis akan menyebabkan penurunan curah jantung dan penurunan tahanan perifer sehingga terjadi vasodilatasi. Gabungan vasodilatasi dan penurunan curah jantung akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan naskah melalui jurnal ini menyetujui persyaratan berikut :
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan pengelola Jurnal Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan hak utama publikasi dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan dibawah Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal yang dipublikasikan di jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di Jurnal Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan