PEMBERDAYAAN SANTRI DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS DI PONDOK PESANTREN PROBOLINGGO
Abstract
PHBS sampai saat ini pencapaiannya masih belum optimal. Secara nasional penduduk Indonesia yang telah memenuhi kriteria PHBS baik pada tahun 2017 belum mencapai 70%. Mengingat dampak perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar (30-35% terhadap derajat kesehatan). Hasil penelitian Fanny (2017) sebagian besar santri 71.4% mempunyai pengetahuan kurang baik tentang PHBS. Hasil studi pendahuluan dengan observasi langsung ke pondok pesantren pada bulan November 2021 di dapatkan santri yang tidak menerapkan kesehatan dan kebersihan yaitu banyak sampah yang dibuang sembarangan, penataan kamar tidak rapi, baju yang telah di pakai digantung di kamar hunian dengan kamar berukuran 4x6 meter, kamar tersebut ditempati santri sebanyak 30-50 santri dan santri tidur tanpa alas tidur. Berdasarkan alasan tersebut, maka perlu diadakan pengabdian masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan santri tentang PHBS karena santri memiliki peran, salah satunya yaitu sebagai sumber daya yang memadai untuk melakukan promosi PHBS di lingkungan Pondok Pesantren. Target Pengabdian masyarakat ini adalah pengurus pondok dan santri. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan pembentukan kader santri peduli sehat. Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah ceramah dan tanya jawab, serta demonstrasi. Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan pembentukan kader kesehatan, santri menjadi tahu dan mampu menerapkan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan penyakit Tuberculosis dan lingkungan pondok pesantren menjadi lebih terawat sehingga santri lebih nyaman dalam beraktivitas