UJI MUTU FISIK DAN STABILITAS SEDIAAN TRANSDERMAL ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN DADAP SEREP (Erythrina Subumbrans (Hassk.) Merr)
Main Article Content
Abstract
Naiknya temperatur tubuh (febris) merupakan salah satu gejala dari suatu penyakit, yang dapat diobati secara farmakologi dan non farmakologi, sebagian lebih memilih secara non farmakologi karena untuk menghindari gangguan penyerapan obat di saluran pencernaan. Daun dadap serep (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr) dengan kandungan saponin, flavonoid, tanin, dan alkaloid berpotensi untuk menurunkan temperatur tubuh. Tujuan penelitian ini membuat formulasi sediaan transdermal Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep (EEDDS) ekstraksi sokletasi dengan hasil konsentrasi 10%, 20%, dan 40%. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium, evaluasi sediaan menggunakan uji mutu fisik dan uji stabilitas dengan metode freeze-thaw. Hasil penelitian menunjukkan uji mutu fisik dan stabilitas keseragaman bobot rata-rata %CV 2,50 dan 3,25, ketebalan 0,0867 dan 0,0967, ketahanan lipat ≥300 dan ≥300, pH 6,8 dan 6,9. Evaluasi sediaan transdermal EEDDS menunjukkan kestabilan yang baik bahkan setelah dilakukan uji stabilitas mutu fisik dengan metode freeze-thaw. Disimpulkan formulasi sediaan transdermal EEDDS yang paling baik pada konsentrasi 40%
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan naskah melalui jurnal ini menyetujui persyaratan berikut :
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan pengelola Jurnal Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan hak utama publikasi dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan dibawah Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal yang dipublikasikan di jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di Jurnal Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan