DETERMINAN FAKTOR PERCERAIAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KOTA MOJOKERTO
Abstract
Pandemi covid-19 saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya yang selalu mengalami peningkatan setiap harinya sejak diumumkan temuan confirm covid-19 pertama kali dan menyerang setiap orang tanpa memandang usia maupun jenis kelamin dan sudah dikategorikan sebagai pandemi global. Salah satu sektor yang terdampak dari adanya pandemi Covid-19 ini adalah sektor perekonomian. Berbagai usaha ekonomi seperti perdagangan maupun produksi mengalami penurunan karena berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah guna menekan laju penyebaran covid-19. Pada tatanan rumah tanggan, pandemi covid-19 menyebabkan banyak permasalahan dalam keluarga terutama penurunan jumlah pendapatan keluarga, konflik dalam keluarga, hingga terjadinya perceraian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan faktor perceraian selama masa pandemi covid-19 di Kelurahan Gununggedangan Kota Mojokerto.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah WUS (wanita usia subur) yang pernah / masih menikah. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilakukan selama kurun waktu 3 bulan. Uji analisa yang digunakan untuk mengetahui determinan faktor perceraian selama masa pandemi covid-19 di wilayah Kota Mojokerto adalah uji korelasi rank spearman rho dengan signifikasi α : 0,05
Dari hasil analisa data penelitian menggunakan uji regresi multiples (berganda) didapatkan dua faktor dominan yang berpengaruh terhadap perceraian adalah pendidikan responden dengan signifikasi sebesar 0,025 dan pendapatan keluarga dengan signifikasi sebesar 0,010
Selama masa pandemi covid-19, dibutuhkan adanya kesadaran dari setiap anggota keluarga (suami dan istri) untuk memahami kondisi dari masing-masing pasangan. Menahan diri dan memberikan dukungan penuh kepada setiap pasangan, akan menjadikan keluarga lebih harmonis dan siap dalam menghadapi pandemi termasuk konsekuensi yang muncul akibat terjadinya pandemi guna mencapai ketahanan keluarga yang baik