HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG IGD TRIASE KUNING UPT PUSKESMAS PENANGGAL
Abstract
Sistem triase dapat memicu kecemburuan antar pasien dan keluarga pasien karena kurangnya rasa kepedulian keluarga pasien dalam prioritas penanganan triase di IGD. Sehingga keluarga pasien berasumsi penanganan di IGD lama yang menyebabkan kecemasan keluarga pasien di ruang triase meningkat. Menurut Kemenkes RI di Jawa Timur angka kejadian kecemasan tercatat sebesar 7,5%. Prevalensi kecemasan pada usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Jember diketahui sebanyak 12,5% . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di triase kuning. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan pada Juli 2024 dengan jumlah populasi 50 responden dan sampel sebanyak 45 dengan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner komunikasi terapeutik dan kuesioner HARS. Pengolahan data meliputi coding, editing, dan tabulating, kemudian dianalisis dengan software SPSS uji Spearman Rho dengan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 28 responden memiliki komunkasi terapeutik yang baik, sedangkan terdapat 23 responden memiliki tingkat kecemasan sedang. Setelah dilakukan uji spearman rho menunjukkan p value 0,000 lebih kecil dibandingkan α (0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di triase kuning IGD UPT Puskesmas Penanggal. Diharapkan penelitian dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pasien dan keluarga sehingga dapat melakukan komunikasi terapeutik dengan baik. Selain itu bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi referensi dan dapat mengembangkan penelitian dengan judul sama tetapi metode yang berbeda.