https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/issue/feed Jurnal Keperawatan 2025-02-10T03:33:29+00:00 Edy Siswantoro edy.aryaboy@gmail.com Open Journal Systems <p>Publikasi Ilmiah hasil penelitian civitas akademika dalam bidang keperawatan</p> https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/377 HUBUNGAN KEPATUHAN DIET TINGGI PROTEIN DAN KECEMASAN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH LUMAJANG 2024-11-16T03:55:53+00:00 Nur Safitri Aini yah7838333@gmail.com Suhari Suhari kanghari_doktor@unej.ac.id Ro'isah Ro'isah roisahakper@gmail.com <p>Kepatuhan diet tinggi protein dan kontrol kecemasan sangat berperan dalam penyembuhan luka DM pada pasien DM yang terdapat luka. Penderita yang mengalami diabetes melitus sangat berisiko terjadinya ulkus atau gangren serta berisiko untuk dilakukan amputasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan diet tinggi protein dan kecemasan dengan penyembuhan luka DM di rumah sakit umum Muhammadiyah Lumajang. Pada penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan populasi seluruh pasien DM yang terdapat luka sebanyak 30 pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner kepatuhan diet nutrisi, kecemasan dan obserasi luka DM, untuk analisa data menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan kepatuhan diet cukup patuh sebanyak 16 responden (53,3%), kecemasan diperoleh cemas sedang sebanyak 13 responden (43,3 %) dan penyembuhan luka diperoleh belum sembuh sebanyak 17 ( 56,7 %). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,002 dapat disimpulkan p &lt; α ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet tinggi protein dengan penyembuhan luka. Ada hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan penyembuhan luka p = 0,006 ( p &lt; α ).Uji analisis dengan menggunakan uji regresi kepatuhan dengan penyembuhan luka mempunyai nilai OR 26,02 artinya kepatuhan diet tinggi protein yang dilaksanakan dengan patuh mempunyai peluang 26,02 kali menghasilkan penyembuhan luka yang sembuh setelah dikontrol oleh kecemasan. Diharapkan pasien DM yang terdapat luka mematuhi diet tinggi protein, keluarga membantu dalam mendampingi dan memantau diet tinggi protein, pasien bisa mengontrol kecemasan dengan teknik relaksasi dan yakin bahwa luka yang diderita bisa sembuh.</p> 2024-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/378 EFEKTIFITAS SENAM DIABETES MELLITUS DAN TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS DI DESA SUMBERWRINGIN 2024-11-16T03:57:41+00:00 Akhmad Zaenal Abidin zaenalabidin30051976@gmail.com Alwin Widhiyanto widhiyanto.alwin@gmail.com Nurul Laili honestiyas10@gmail.com <p>Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum dan berpotensi mengancam jiwa di seluruh dunia. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh gangguan metabolisme insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas senam diabetes mellitus (DM) dan terapi tertawa terhadap penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus di Desa Sumberwringin. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design dengan model two group pretest-posttest. Sampel penelitian terdiri dari 30 responden yang dibagi menjadi dua kelompok: 15 responden kelompok terapi senam DM dan 15 responden kelompok terapi tertawa, yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, sebagian besar responden di Desa Sumberwringin memiliki kadar glukosa darah kategori hiperglikemia berat, dengan 12 responden (80%) pada kelompok senam DM dan 13 responden (80%) pada kelompok terapi tertawa. Setelah intervensi, terdapat penurunan signifikan pada kadar glukosa darah, di mana 10 responden (66,7%) pada kelompok senam DM mencapai kategori glukosa normal, sementara 8 responden (53,3%) pada kelompok terapi tertawa mencapai kategori prediabetes. Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa baik senam DM maupun terapi tertawa berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah dengan nilai p&lt;0,05, yaitu 0,000 untuk senam DM dan 0,001 untuk terapi tertawa. Temuan ini menunjukkan bahwa kedua intervensi tersebut efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus di desa Sumberwringin, dengan senam DM memberikan pengaruh yang lebih signifikan. Penelitian ini memberikan bukti bahwa senam DM dan terapi tertawa dapat digunakan sebagai intervensi non-farmakologis untuk pengelolaan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus.</p> 2024-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/383 HUBUNGAN DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN DAN PERAN KADER DENGAN KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI DESA RANUPAKIS KECAMATAN KLAKAH 2024-11-16T03:59:20+00:00 Awaludin Awaludin awalmenot45@gmail.com Nafolion Nur Rahmat abank.popo272@gmail.com Dodik Hartono ners.dodikhartono@gmail.com <p>Posyandu lansia merupakan suatu pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang diselenggarakan melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial. Keaktifan lansia dalam pemanfaatan layanan kesehatan dipengaruhi oleh persepsi, sikap, dukungan dari nakes dan kader. tujuan penelitian ini mengetahui hubungan dukungan tenaga kesehatan dan peran kader dengan keaktifan lansia mengikuti posyandu lansia di desa ranupakis kecamatan klakah. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan metode pengumpulan data secara retrospektif. Populasi penelitian ini Seluruh Lansia di Desa Ranupakis berjumlah 340 lansia dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 77 Lansia yang diambil metode Consecutive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dilakukan uji chi square test. Peneliti mendapatkan layak etik dari universitas Hafsyawaty zainul hasan dengan nomor 228/KEPK-UNHASA/VII/2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah lansia yang aktif ikut serta dalam kegiatan posyandu lansia adalah sebanyak 22 responden (28.6%), Hasil uji analisis menggunakan Uji chi square menunjukkan hasil nilai yaitu p ≤0,000 dengan tingkat signifikan α =0,05, yang berarti ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dan peran kader dengan keaktifan lansia mengikuti posyandu lansia di desa ranupakis kecamatan klakah Peran tenaga Kesehatan dan kader dalam pelaksanaan posyandu lansia yang optimal akan memberikan kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal.</p> 2024-11-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/382 HUBUNGAN PERAN TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN POSBINDU PTM DI DESA KEBONSARI KECAMATAN SUMBERSUKO KABUPATEN LUMAJANG 2024-11-16T04:00:55+00:00 Ari Susanti s4ntys80@gmail.com Nurul Laili honestiyas10@gmail.com Dodik Hartono ners.dodikhartono@gmail.com <p>Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis).&nbsp; Penyakit tidak menular tadinya lebih banyak terjadi pada kelompok usia tua, namun sekarang penyakit ini mulai ditemui pada masyarakat yang masih usia produktif. Pos pembinaan terpadu PTM adalah upaya kesehatan masyarakat dalam pencegahan penyakit tidak menular dengan melibatkan Masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran tenaga kesehatan dengan kepatuhan kunjungan posbindu PTM. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi semua peserta posbindu sebanyak 212 responden, penentuan sampel menggunakan tekhnik simple random sampling sebanyak 139 responden. Instrumen yang digunakan menggunakan lembar kuesioner dan observasi. Selanjutnya dianalisis menggunakan uji spearman’s rho. Hasil penelitian ini menunjukkan peran tenaga Kesehatan yaitu baik sebanyak 101 responden (72,7%), dan kepatuhan kunjungan posbindu PTM yaitu patuh sebanyak 98 responden (70,5%). Hasil uji analisis menggunakan spearman’s rho, ada hubungan peran tenaga kesehatan dengan kepatuhan kunjungan posbindu PTM didapatkan nilai&nbsp; = 0,000 &lt; α = 0,05. Peran tenaga kesehatan sangat penting bagi keaktifan kunjungan posbindu PTM, karena kegiatan posbindu sebagai upaya pencegahan dan pengendalian PTM secara komprehensif dan terintegrasi melalui upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan.</p> 2024-11-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/379 HUBUNGAN RELIGIUSITAS DAN SPIRITUALITAS DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA PASIEN GONORE DI KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG 2025-02-10T03:19:26+00:00 Wardoyo Wardoyo darma3825@gmail.com Iin Aini Isnawati iinainiisnawati@gmail.com Suhari Suhari kanghari_doktor@unej.ac.id <p>Gonore merupakan salah satu infeksi menular seksual yang penyebarannya sangat dipengaruhi oleh perilaku seksual berisiko. Religiusitas dan spiritualitas dipandang sebagai faktor yang dapat mempengaruhi keputusan moral individu, termasuk dalam perilaku seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan spiritualitas dengan perilaku seks bebas pada pasien gonore (GO) di Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, dengan pengumpulan data melalui angket/kuesioner. Populasi sebanyak 35 respoden dan Sampel penelitian terdiri dari 35 responden yang dipilih dengan metode total sampling. Uji analisis dengan menggunakan uji Spearmank rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat religiusitas yang kurang baik sebanyak 20 responden (57,1%) dan tingkat spiritualitas yang kurang baik juga sebanyak 20 responden (57,1%). Selain itu, perilaku seks bebas dalam kategori negatif ditemukan pada 22 responden (62,9%). Analisis menggunakan uji Spearman's rho menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara religiusitas dan perilaku seks bebas dengan nilai α &lt; 0,05 (0,000). Hasil yang sama juga ditemukan pada hubungan antara spiritualitas dan perilaku seks bebas, dengan nilai α &lt; 0,05 (0,000). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa rendahnya tingkat religiusitas dan spiritualitas berkaitan dengan tingginya perilaku seks bebas negatif pada pasien gonore. Oleh karena itu, diperlukan intervensi berbasis pendidikan religius dan spiritual untuk mengurangi perilaku seksual berisiko pada pasien gonore.</p> 2024-11-15T04:37:54+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/380 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG IGD TRIASE KUNING UPT PUSKESMAS PENANGGAL 2024-11-16T03:48:27+00:00 Iqbal Maulana Ghozalba iqbalmaulanaghozalba2017@gmail.com Marfuah Marfuah fuah.suro@gmail.com Ainul Yaqin Salam ainulyaqin63@gmail.com <p>Sistem triase dapat memicu kecemburuan antar pasien dan keluarga pasien karena kurangnya rasa kepedulian keluarga pasien dalam prioritas penanganan triase di IGD. Sehingga keluarga pasien berasumsi penanganan di IGD lama yang menyebabkan kecemasan keluarga pasien di ruang triase meningkat. Menurut Kemenkes RI di Jawa Timur angka kejadian kecemasan tercatat sebesar 7,5%. Prevalensi kecemasan pada usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Jember diketahui sebanyak 12,5% . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di triase kuning. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan pada Juli 2024 dengan jumlah populasi 50 responden dan sampel sebanyak 45 dengan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner komunikasi terapeutik dan kuesioner HARS. Pengolahan data meliputi coding, editing, dan tabulating, kemudian dianalisis dengan software SPSS uji Spearman Rho dengan α 0,05.&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 28 responden memiliki komunkasi terapeutik yang baik, sedangkan terdapat 23 responden memiliki tingkat kecemasan sedang. Setelah dilakukan uji spearman rho menunjukkan p value 0,000 lebih kecil dibandingkan α (0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di triase kuning IGD UPT Puskesmas Penanggal.&nbsp; Diharapkan penelitian dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pasien dan keluarga sehingga dapat melakukan komunikasi terapeutik dengan baik. Selain itu bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi referensi dan dapat mengembangkan penelitian dengan judul sama tetapi metode yang berbeda.</p> 2024-11-15T08:09:44+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/381 HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KUNJUNGAN PASIEN DM TIPE 2 DI POSBINDU PTM WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABRUK KIDUL KABUPATEN LUMAJANG 2024-11-16T03:48:41+00:00 Rovi Usnia roviusnia14@gmail.com Rizka Yunita rizkayunita10@gmail.com Iin Aini Isnawati iinainiisnawati@gmail.com <p>Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Self Efficacy pada pasien diabetes melitus akan mempengaruhi pasien dalam berperilaku dan berkomitmen, sehingga dengan Self Efficacy yang kuat memiliki harapan yang besar terhadap suksesnya pencapaian tujuan, sedangkan individu dengan Self efficacy yang rendah memiliki keraguan dalam mencapai tujuannya. Efikasi diri dapat mendorong keyakinan penderita diabetes mellitus untuk berperilaku positif melakukan penyesuaian gaya hidup untuk mencapai tujuan pengobatannya salah satunya melakukan kunjungan ke Posbindu PTM untuk melakukan pemantauan kondisi mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan&nbsp; desain metode Korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi seluruh Pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidul sebesar 395 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, menggunakan tehnik stratified simple random sampling didapatkan sampel sejumlah 199 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tertutup dan pengumpulan data secara retrospektif yaitu diambil dari data buku register Posbindu PTM mulai bulan Januari sampai Desember 2023. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden mempunyai nilai Self Efficacy kurang sebanyak 82 responden (41,2%) dan sebagian besar responden tidak aktiv berkunjung ke Posbindu PTM sebanyak 133 responden (66,8%). Setelah dilakukan uji statistik Spearman rank mendapatkan hasil nilai Sig. (2-tailed) 0,000 &lt; 0,005 dan r correlation coefficient 0,720, maka artinya ada&nbsp;&nbsp; hubungan antara self efficacy dengan kunjungan pasien DM tipe 2 di Posbindu&nbsp; PTM Wilayah Kerja Puskesmas Labruk Kidul. Meningkatkan self efficacy sangat penting untuk penderita DM tipe 2 karena dengan self efficacy yang baik akan memiliki keyakinan maupun kesadaran diri akan sembuh dari penyakitnya sehingga aktiv berkunjung ke Posbindu PTM</p> 2024-11-15T11:14:08+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/400 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT: STUDI TINJAUAN SISTEMATIS 2024-12-21T11:59:51+00:00 Rahma Dwi Syukrini raamilo@ymail.com <p><span style="font-weight: 400;">Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien, dituntut untuk mampu menampilkan performa kerja yang berkualitas. Kondisi ini secara tidak langsung merupakan target yang harus dicapai oleh setiap fasilitas pelayanan kesehatan mengingat performa mutu dan kualitas dan fasilitas pelayanan kesehatan, salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan perawat ketika menghadapi dan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Mengingat pentingnya dari fungsi perawat di setiap tingkatan fasilitas kesehatan, pihak manajemen pengelola fasilitas kesehatan juga sewajarnya untuk memperhatikan perawat itu sendiri dan salah satunya adalah kepuasan kerja perawat. Kepuasan kerja perawat perlu mendapatkan perhatian dari manajemen keperawatan di setiap tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan karena hal ini dapat berdampak pada menurunnya kualitas asuhan dan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Desain penelitian yang digunakan adalah artikel review. Studi tinjauan sistematis ini mengikuti pedoman PRISMA dengan pencarian literatur antara 17 September hingga 18 Desember 2021 dengan menggunakan database berupa Google Scholar, PubMed, ScienceDirect, Proquest, dan Wiley Online yang menggunakan strategi pencarian berupa kata kunci yang dikombinasikan dari tahun 2016 – sekarang, sehingga menghasilkan 10 artikel yang diringkas terdiri dari judul, pengarang, tujuan penelitian, dan hasil penelitian. Hasil penelitian yang menyebutkan variasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat di rumah sakit berupa lingkungan pekerjaan, tingkat asuhan keperawatan yang diberikan, durasi, pengorganisasian dan pengendalian shift, faktor organisasi, dan personal / internal perawat. Kepuasan kerja perawat merupakan salah satu variabel penting untuk dipertimbangkan dalam organisasi keperawatan dalam mengoptimalisasi kualitas asuhan dan pelayanan keperawatan. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor determinan yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat</span></p> 2024-12-21T11:59:50+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/395 HUBUNGAN PENERIMAAN IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG 2025-02-10T03:33:29+00:00 Yosinta Dwi Ardiana yosintadwiardiana@gmail.com Iin Aini Isnawati iinainiisnawati@gmail.com Suhari Suhari kanghari_doktor@unej.ac.id <p>Penerimaan ibu hamil merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kesiapan ibu dalam merawat bayi baru lahir. Kesiapan ini penting untuk memastikan kesejahteraan bayi serta mendukung proses transisi peran ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan ibu hamil dengan kesiapan perawatan bayi baru lahir di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang.<a name="_Toc136896594"></a><a name="_Toc135822273"></a><a name="_Toc134176181"></a> Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 88 responden melakukan pemeriksaan di poli kandungan Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang, yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Self Acceptance Scale Pregnant Women (SAS-PW) dan kuesioner Kesiapan Bayi Baru Lahir. Analisis data menggunakan uji pearson product moment.<a name="_Toc136896595"></a><a name="_Toc135822274"></a><a name="_Toc134176182"></a> Hasil penelitian menunjukkan tingkat penerimaan ibu hamil yang tinggi (55,7%) dan hasil pengukuran kesiapan perawatan bayi baru lahir 84,1%. Hasil analisis data menggunakan uji pearson product moment menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan ibu hamil dengan kesiapan perawatan bayi baru lahirdi Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang dengan ρ-value = 0,0001 &lt; 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi penerimaan ibu hamil, semakin tinggi pula kesiapan mereka dalam merawat bayi baru lahir. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan ibu hamil dengan kesiapan perawatan bayi baru lahir di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang. Semakin tinggi tingkat penerimaan ibu hamil, semakin besar pula kesiapan mereka dalam merawat bayi baru lahir. Temuan ini menekankan pentingnya intervensi yang berfokus pada peningkatan penerimaan ibu hamil, untuk memastikan kesiapan yang optimal dalam merawat bayi baru lahir dan mendukung kesejahteraan ibu serta bayi</p> 2024-12-21T13:36:56+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/386 HUBUNGAN PERILAKU CARING TENAGA KESEHATAN DENGAN KEDISIPLINAN MELAKUKAN CUCI TANGAN DI RUANG RAWAT INAP DAN NIFAS PUSKESMAS GESANG LUMAJANG 2024-12-21T16:56:08+00:00 Ryan Nur Rahmatullah ryannr819@gmail.com Rizka Yunita rizkayunita10@gmail.com Iin Aini Isnawati iinainiisnawati@gmail.com <p>Perilaku <em>Caring</em> tenaga kesehatan dan kedisiplinan cuci tangan merupakan dua aspek penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan mencegah infeksi silang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku <em>Caring</em> tenaga kesehatan dan kedisiplinan cuci tangan di Ruang Rawat Inap dan Nifas Puskesmas Gesang. Mengetahui hubungan antara perilaku <em>Caring</em> tenaga kesehatan dan kedisiplinan cuci tangan di Ruang Rawat Inap dan Nifas Puskesmas Gesang. Desain penelitian adalah korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Teknik yang digunakan untuk menentukan sample adalah proportionated random sampling, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 31 tenaga kesehatan yang bekerja di Ruang Rawat Inap dan Nifas Puskesmas Gesang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur perilaku <em>Caring</em> dan kedisiplinan cuci tangan, kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman's rho. Hasil analisis menunjukkan bahwa 25 dari 31 responden (80,6%) memiliki perilaku <em>Caring</em> dalam kategori baik, sedangkan 23 dari 31 responden (74,2%) menunjukkan kedisiplinan cuci tangan dalam kategori baik. Uji analisis Spearman's rho menghasilkan nilai α &lt; 0,05 (0,000), yang menunjukkan adanya hubungan signifikan antara perilaku <em>Caring</em> dan kedisiplinan cuci tangan. Nilai Correlation Coefficient sebesar +0,831 menunjukkan hubungan positif yang kuat, berarti semakin baik perilaku <em>Caring</em>, semakin tinggi kedisiplinan cuci tangan. temuan ini menggarisbawahi pentingnya perilaku <em>Caring</em> sebagai faktor yang mempengaruhi kedisiplinan cuci tangan. Peningkatan perilaku <em>Caring</em> berpotensi memperbaiki kedisiplinan dalam praktik cuci tangan, yang pada gilirannya meningkatkan keselamatan pasien. Program pelatihan yang menekankan kedua aspek ini dapat memperbaiki kualitas asuhan keperawatan.</p> 2024-12-21T16:53:18+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/397 HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KEKAMBUHAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI POSBINDU DESA SENDURO DI WILAYAH UPT. PUSKESMAS SENDURO 2024-12-21T17:57:24+00:00 Ma’rifatul Lailatus Zahro zahrolaila6@gmail.com Sunanto Sunanto sunanto1710@gmail.com Nafolion Nur Rahmat abank.popo272@gmail.com <p>Hipertensi masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Salah satu penyebabnya yaitu efikasi diri merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan mereka untuk menghasilkan tindakan yang ingin dicapai dan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan mereka. Penelitia ini bertujuan&nbsp; untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kekambuhan pada pasien hipertensi di Posbindu Desa Senduro di wilayah UPT Puskesmas Senduro. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitafif ,&nbsp; Desain peneliti yang digunakan diskriptif kolerasi dan mengunakan desain pendekatan <em>cross sectional. </em>Populasi penelitian ini sebanyak 50 responden yang perkunjung ke posbindu , dengan menggunakan teknik sampling total sampling. Cara pengumpulan dada menggunakan kuesioner selanjutnya di analisis menggunakan Teknik analisa data menggunakan <em>Uji </em>Wilcaxon<em>.</em> Hasil penelitian ini terdapat dari 50 responden pada posbindu yang melangalami Efikasi diri baik sebanyak 47(94%), sedangkan responden yang tidak mengalami kekambuhan sebanyak 34(68%) responden. Pvalue sebesar 0,000 dan di bandingkan dengan Ptabel 0,005 sehingga&nbsp; Pvalue &lt; Ptabel, yang artinya terdapat hubungan&nbsp; efikasi diri dengan kekambuhan pada pasien hipertensi di posbindu desa senduro di wilayah UPT Puskesmas Senduro. Diharapkan di posbindu menerapkan efikasi diri untuk menurunkan angka kekambuhan pada pasien hipertensi. Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawsan dan pengetahuan terkait hubungan antara Efikasi diri dengan kekambuhan pada pasien hipertensi di Posbindu . sehingga diharapkan mampu menjaga efikasi diri dengan kekambuhan pada pasien hipertensi. Untuk menjaga kesehatan dan encegah terjadinya hipertensi.</p> 2024-12-21T17:56:35+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan