HUBUNGAN RELIGIUSITAS DAN SPIRITUALITAS DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA PASIEN GONORE DI KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG
Abstract
Gonore merupakan salah satu infeksi menular seksual yang penyebarannya sangat dipengaruhi oleh perilaku seksual berisiko. Religiusitas dan spiritualitas dipandang sebagai faktor yang dapat mempengaruhi keputusan moral individu, termasuk dalam perilaku seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan spiritualitas dengan perilaku seks bebas pada pasien gonore (GO) di Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, dengan pengumpulan data melalui angket/kuesioner. Populasi sebanyak 35 respoden dan Sampel penelitian terdiri dari 35 responden yang dipilih dengan metode total sampling. Uji analisis dengan menggunakan uji Spearmank rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat religiusitas yang kurang baik sebanyak 20 responden (57,1%) dan tingkat spiritualitas yang kurang baik juga sebanyak 20 responden (57,1%). Selain itu, perilaku seks bebas dalam kategori negatif ditemukan pada 22 responden (62,9%). Analisis menggunakan uji Spearman's rho menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara religiusitas dan perilaku seks bebas dengan nilai α < 0,05 (0,000). Hasil yang sama juga ditemukan pada hubungan antara spiritualitas dan perilaku seks bebas, dengan nilai α < 0,05 (0,000). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa rendahnya tingkat religiusitas dan spiritualitas berkaitan dengan tingginya perilaku seks bebas negatif pada pasien gonore. Oleh karena itu, diperlukan intervensi berbasis pendidikan religius dan spiritual untuk mengurangi perilaku seksual berisiko pada pasien gonore.