DETEKSI DINI CEGAH STUNTING (“ DENI CHETING”) PADA BALITA DI POSYANDU KRAJAN II
Abstract
Masa tumbuh kembang balita disebut golden period dimana otak berkembang dengan pesat. Apabila berat badan terus menurun maka timbul permasalahan stunting. Dampak stunting adalah terhambatnya kemampuan kognitif, psikomotorik, lebih rentan kena penyakit degenerative dan kualitas sumber daya manusia yang kurang berkualitas.. Pentingnya Investasi pencegahan stunting perlu dilakukan dengan upaya jemput bola melalui upaya deteksi dini cegah stunting (Deni Cheting) pada balita diposyandu untuk memastikan SDM Indonesia di masa yang akan datang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Daerah tempat untuk pengabdian masyarakat termasuk lokus dengan kriteria jumlah balita cukup banyak dan belum melakukan identifikasi dan juga validasi data balita dengan stunting. Tujuan penmas ini mengidentifikasi balita yang mengalami masalah gizi (stunting, wasting, underweight) sehingga dapat membantu meningkatkan status gizi balita dan menemukan sumber masalah stunting. Pengukuran status gizi balita dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak mengunakan aplikasi antropometri yaitu memasukan hasil pengukuran dengan urut Satu persatu kedalam system sehingga akan keluar hasil Z skor status gizi balita. Hasil kegiatan Kegiatan ini dihadiri oleh 67 balita posyandu krajan II. Diperoleh data balita dengan status gizi baik 58 balita (86, 56%), status gizi lebih 3 balita (4,47%), sedangkan kategori status kurang 5 balita ( 7,46%), dan kategori gizi buruk 1 balita (1,49%). Pentingnya Upaya Deteksi Dini Cegah Stunting (Deni Cheting) dapat membantu meningkatkan status gizi balita stunting dan menemukan sumber masalahnya